Muslim Style

Tips & Trik

Analisana

Palestina

Beritana

Fiqhuna

Tarikhuna

Haditsuna

Aqidatuna

Random Post

Test Footer

Culture

Buku 'Ternyata Akhirat Tidak Kekal' Menuai Kritik


SURABAYA--Buku 'Ternyata Akhirat Tidak Kekal' karangan Agus Mustofa dianggap membingungkan umat oleh Prof Mohammad Reom Rowi, Guru besar Universitas Islam Negeri (UIN) Surabaya. Sebab yang dikemukakan dalam buku yang kini laris manis itu tafsirnya tidak utuh alias parsial. Sehingga terdapat banyak makna ayat Alquran yang terputus maupun terpotong.

''Buku itu membikin bingung umat. Kalau membikin bingung artinya menyesatkan, karena tafsir ayat-ayat Alquran di dalamnya. Misalnya 'laaillaha ila' karena terputus artinya menjadi 'tidak ada tuhan'. Yang benar kan laillaha illallah, tiada tuhan selain Allah'' cetus Mohammad Roem Rowi, Selasa (14/11)

Dicontohkan Roem Rowi, seperti 'selama langit dan bumi masih ada' tafsiran Alquran yang dimaksud dalam buku tersebut. Langit yang dimaksudkan di dalam Alquran tafsir dan pemahamanya tidak sesederhan dalam buku itu. Karena bisa juga yang dimaksud dengan 'selama langit dan bumi masih ada' adalah jenisnya, karena di alam akhirat ada langit dan bumi lainya.

''Penafsiran yang lain bisa jadi, langit yang bukan langit ini dan bumi yang bukan bumi ini, karena langit dan bumi ini adalah tidak kekal. Artinya bisa saja ditafsirkan bahwa akan ada langit lagi setelah langit ini, inilah yang kami anggap tafsir yang ada di dalam buku itu membingungkan umat,'' jelasnya.

Ada kata yang pas untuk menggambarkan buku tersebut jelas Roem Rowi, misalnya di dalam istilah bangsa Arab ada kata 'kholif tu'rof', yang berarti jika kamu ingin terkenal berbuatlah yang aneh-aneh, maka akan jadi bahan pembicaraan dan bahkan tontonan. Karena jika kita melakukan sesuatu yang aneh dan tidak rasional akan dicari orang dengan berbagai kemauan. ''Zaman sekarang memang aneh, karena yang membingungkan justeru dianggap lebih ilmiah. Kalau membuat bingung orang itu kan berdosa, tetapi sebaliknya menjadi ilmiah,'' tandasnya.

Dia menegaskan, pihaknya meminta agar buku tersebut tidak menyebar dan berakibat mengganggu ketenangan umat. Karena selain tafsirnya yang membingungkan karena terputus-putus, khawatirnya buku itu dibaca orang yang ilmu Islamnya belum mapan.

''Dari judulnya saja sudah meyesatkan, apalagi isinya. Lebih baik buku itu dikaji kembali secara komprehensif, agar tidak liar dan membingungkan umat. Karena ilmu tafsir bukanlah ilmu sembarangan, harus ada bimbingan agar asbabul nuzulnya ayat tidak salah,'' pungkasnya.

Pendapat berbeda di utarakan oleh KH Soewarto, pengasuh pengajian Ahad di Masjid Darussalam Kota Tuban, semua yang ada di dunia ini bakal binasa. Begitu juga ciptaan Allah yang lain, rasul, malaikat, dan akhirat juga tidak kekal, Yang kekal itu hanya satu: Pencipta alam semesta ini. 'wayabqa wajhu rabbika dzul jalalil wal ikram' dan tetap kekal Wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.

''Jadi kalau kita menganggap akhirat kekal dan kekalnya sama dengan kekalnya Allah, berarti telah melakukan kesalahan keimanan. Allah disamakan dengan makhluk,'' terangnya.

Dia menganggap buku yang dikarang oleh Agus Mustofa adalah buku yang bisa membuka cakrawala berfikir umat Islam agar menjadi maju. Karena ketertarikannya itu sebagai pimpinan pengajian Ahad di Masjid Darussalam Tuban pihaknya Ahad depan hendak mendatangkan pengarang buku kontroversial tersebut.

''Kami akan mendatangkan beliau untuk memberikan ceramah. Setidaknya belaiau nanti akan bisa menjelaskan kontroversi buku tersebut,''pungkasnya.

Agus Mustofa adalah mantan wartawan Jawa Pos di Surabaya, pada tahun dan 1990 lahir di Malang, 16 Agustus 1963. Ayahnya, Syech Djapri Karim, seorang tarekat yang intens, dan pernah duduk dalam Dewan Pembina Partai Tarekat Islam Indonesia, pada zaman Bung Karno. Maka sejak kecil ia sangat akrab dengan filsafat seputar pemikiran Tasawwuf. Tahun 1982 ia meninggalkan kota Malang, Jawa Timur, dan menuntut ilmu di Fakultas Teknik, jurusan Teknik Nuklir, Universitas Gadjahmada, Yogyakarta. masduki/taq/www.republika.co.id

Tidak ada komentar

Leave a Reply