Baku Tembak Antara Milisi dan Polisi Filipina
Abul Ezz
Selasa, 08 Desember 2009

MANILA-Milisi Muslim yang memiliki hubungan dengan satu pembunuhan politik yang menewaskan 57 orang di Filipina selatan terlibat baku tembak dengan pasukan keamanan, kata pihak berwenang, Senin (7/12).
"Ada baku tembak antara kelompok-kelompok ini dan Polisi Nasional Filipina," kata Menteri Dalam Negeri Ronaldo Puno kepada wartawan. "Mereka terlibat baku tembak dengan sejumlah pasukan keamanan," katanya.
Kepala Kepolisian Nasional Jesus Verzosa mengatakan baku tembak terbaru itu terjadi Ahad petang di kotapraja Datu Unsay, ketika pasukan polisi yang sedang berpatroli diserang oleh pria-pria bersenjata.
"Mereka sekonyong-konyong ditembaki dan terjadi baku tembak. Mereka tidak dapat bergerak sehingga mereka terpaksa meminta balabantuan," katanya.
Juru bicara kepolisian Inspektur Leonardo Espina secara terpisah mengatakan pasukan milisi mundur 10 menit kemudian ketika pasukan keamanan mengerahkan dua kendaraan lapis baja pengangkut pasukan untuk mendukung polisi.
"Satuan itu sedang melakukan misi keamanan rutin dalam usaha mencari senjata-senjata gelap... ketika mereka diserang," kata Espina.
Waklikota kota itu, Andal Ampatuan Jnr, pekan lalu ditahan dan dikenakan dengan 25 kasus pembunuhan menyangkut masalah politik 57 orang 23 November termasuk para anggota satu suku lawan dan 30 wartawan.
Ayahnya, Andal Ampatuan Snr, ditahan Sabtu bersama dengan empat anggota suku sehari setelah Presiden Gloria Macapagal Arroyo memberlakukan keadaaan darurat di provisi yang mereka kuasai selama sepuluh tahun belakangan ini.
Baku tembak Ahad itu adalah yang pertama sejak undang-undang keadaan darurat diberlakukan.
Pemerintah mengatakan pihaknya terpaksa menempatkan provinsi Maguindanao berada dalam kekuasaan militer setelah para pengikut keluarga itu mengancam akan menyerang jika para pemimpin mereka ditahan.
Militer Senin pagi mengatakan pihaknya sedang mengejar lebih dari 3.000 pengikut bersenjata suku Ampatuan yang melarikan diri sebelum keadaan darurat diberlakukan. ant/afp/taq

MANILA-Milisi Muslim yang memiliki hubungan dengan satu pembunuhan politik yang menewaskan 57 orang di Filipina selatan terlibat baku tembak dengan pasukan keamanan, kata pihak berwenang, Senin (7/12).
"Ada baku tembak antara kelompok-kelompok ini dan Polisi Nasional Filipina," kata Menteri Dalam Negeri Ronaldo Puno kepada wartawan. "Mereka terlibat baku tembak dengan sejumlah pasukan keamanan," katanya.
Kepala Kepolisian Nasional Jesus Verzosa mengatakan baku tembak terbaru itu terjadi Ahad petang di kotapraja Datu Unsay, ketika pasukan polisi yang sedang berpatroli diserang oleh pria-pria bersenjata.
"Mereka sekonyong-konyong ditembaki dan terjadi baku tembak. Mereka tidak dapat bergerak sehingga mereka terpaksa meminta balabantuan," katanya.
Juru bicara kepolisian Inspektur Leonardo Espina secara terpisah mengatakan pasukan milisi mundur 10 menit kemudian ketika pasukan keamanan mengerahkan dua kendaraan lapis baja pengangkut pasukan untuk mendukung polisi.
"Satuan itu sedang melakukan misi keamanan rutin dalam usaha mencari senjata-senjata gelap... ketika mereka diserang," kata Espina.
Waklikota kota itu, Andal Ampatuan Jnr, pekan lalu ditahan dan dikenakan dengan 25 kasus pembunuhan menyangkut masalah politik 57 orang 23 November termasuk para anggota satu suku lawan dan 30 wartawan.
Ayahnya, Andal Ampatuan Snr, ditahan Sabtu bersama dengan empat anggota suku sehari setelah Presiden Gloria Macapagal Arroyo memberlakukan keadaaan darurat di provisi yang mereka kuasai selama sepuluh tahun belakangan ini.
Baku tembak Ahad itu adalah yang pertama sejak undang-undang keadaan darurat diberlakukan.
Pemerintah mengatakan pihaknya terpaksa menempatkan provinsi Maguindanao berada dalam kekuasaan militer setelah para pengikut keluarga itu mengancam akan menyerang jika para pemimpin mereka ditahan.
Militer Senin pagi mengatakan pihaknya sedang mengejar lebih dari 3.000 pengikut bersenjata suku Ampatuan yang melarikan diri sebelum keadaan darurat diberlakukan. ant/afp/taq
Tidak ada komentar