Muslim Style

Tips & Trik

Analisana

Palestina

Beritana

Fiqhuna

Tarikhuna

Haditsuna

Aqidatuna

Random Post

Test Footer

Culture

AS Serius Peringatkan Iran Soal Batas Waktu

WASHINGTON--Amerika Serikat (AS) secara serius memperingatkan Iran bahwa Desember ini merupakan batas waktu terakhir bagi Iran untuk menghentikan program nuklirnya, Selasa (22/12). Peringatan keras ini dikeluarkan AS setelah Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, berkali-kali mengabaikan ultimatum internasional mengenai program nuklirnya.

AS bersama-sama Prancis mengulangi kembali seruannya, agar Teheran mau menerima kesepakatan yang dirancang oleh pengamat nuklir Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yakni, untuk menukar uraniumnya yang telah diperkaya dengan bahan bakar nuklir pada akhir tahun ini, atau menghadapi ancaman sanksi berikutnya.

Juru bicara Gedung Putih, Robert Gibbs, mengatakan, bahwa negara-negara yang disebut P5+1, yakni Inggris, China, Prancis, Rusia dan AS, ditambah Jerman yang terhimpun dalam anggota tetap Dewan Keamanan PBB semuanya sepakat dengan batas waktu itu. Kelima anggota tetap DK PBB tersebut kesemuanya memiliki hak veto.

“Menurut saya, masyarakat internasional bersatu dan setuju dalam hal ini. Karena ini bukanlah sesuatu yang seperti Presiden AS saja yang mengatakan, tetapi ini sangat kuat karena sesuatu yang dikatakan oleh para anggota P5+1. Karena itulah kami sekarang ini bersama dengan masyarakat internasional berada pada titik menyaksikan apakah Iran akan menerima tanggungjawabnya,” ujar Gibbs.

Tetap Menolak

Menanggapi ultimatum tersebut, Presiden Iran, Ahmadinejad, seperti sebelumnya tetap bersikeras menolak batas waktu itu. Secara tegas pula ia menyampaikan pernyataan menentang tekanan Barat berkaitan penolakan Teheran untuk menghentikan pengayaan uraniumnya, atau menyetujui sepenuhnya pemeriksaan yang dilakukan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), demikian yang disampaikan pengamat nuklir PBB.

“Mereka mengatakan mereka telah memberi waktu kepada Iran sampai akhir tahun Kristen ini. Siapa mereka? Untuk itu adalah kami yang memberi mereka kesempatan,” ujar Ahmadinejad, dalam pidatonya di kota Shiraz, Iran selatan.

Menanggapi pernyataan Ahmadinejad tersebut, Gibbs mengatakan, Ahmadinejad mungkin saja tak mengakui, dengan alasan apapun, tentang batas waktu yang diberikan itu. “Tapi itu adalah batas waktu yang sangat jelas dari masyarakat internasional. Ini adalah dalam pengawasannya terhadap apa yang telah diputuskan oleh Iran,” ujar Gibbs. AFP/C16/ahi

Tidak ada komentar

Leave a Reply