Muslim Style

Tips & Trik

Analisana

Palestina

Beritana

Fiqhuna

Tarikhuna

Haditsuna

Aqidatuna

Random Post

Test Footer

Culture

400 Ribu Korban Haiti Segera Pindah ke Pemukiman Baru

PORT-AU-PRINCE--Beberapa hari ke depan, Pemerintah Haiti akan memindahkan 400.000 orang yang tidak memiliki tempat tinggal akibat gempa, dari tenda sementara ke area pemukiman baru yang lebih baik di area pinggir kota. Demikian diungkap pejabat resmi Haiti, Kamis (21/1).

Kepala Staf Presiden, Fritz Longchamp mengatakan, pihak berwenang sangat mengkhawatirkan soal sanitasi dan penyebaran penyakit dalam pemukiman sementara yang berada di pusat kota yaitu di Champs de Mars Plaza.

"Champ de Mars bukanlah tempat 1.000 atau 10.000 orang. Mereka akan ditampatkan minimal di pemukiman yang memiliki fasilitas yang cukup," ujar Longchamp kepada AP.

Dia mengatakan, bus akan mulai memindahkan para pengungsi pada pekan depan hingga 10 hari mendatang, seketika saat pemukiman itu sudah siap.

Penjaga Keamanan PBB asal Brasil telah mengatur tanah di pinggir kota Croix des Bouquet untuk membangun pemukiman tenda. Demikian dilaporkan International Organization for Migration antar pemerintah yang berbasil di Jenewa, Kamis (21/1).

Ratusan ribu orang yang terpaksa tanpa memiliki tempat tinggal akibat gempa tanggal 12 Januari lalu, harus menempati 200 tempat terbuka di sekitar pusat kota. Bagi yang beruntung, mereka dapat menempati tenda bersama keluarga.

Namun, sebagian besar terpaksa berada dibawah sinar matahari hanya dengan beralaskan selimut, alas plastik atau berlindung dibawah kain terpal diantara pohon-pohon.

Pengumuman itu dilakukan setelah tim pencari dan penyelamat menghentikan pencarian mereka, Kamis (21/1), dengan harapan yagn semakin tipis untuk menyelamatkan korban hidup diantara reruntuhan.

Fokus kemudian dialihkan untuk membantu korban terluka yang hidup, mencegah penyakit serta membantu ratusan ribu orang tanpa tempat tinggal yang menderita.

"Kami sangat kelaparan," ujar Felicie Colin yang berusia 77 tahun. Dia tampak sedang terbaring di luar rumah perawatan Port -au-Prince bersama dengan puluhan orang lanjut usia yang sangat sulit sekali mendapatkan makanan sejak terjadinya gempa.

Sebuah huru-hara terjadi saat pembagian makanan ketika orang-orang mulai mendobrak pintu penyimpanan makakan dan memperebutkan makanan.

Setelah kejadian itu, para pekerja kemanuasiaan di Haiti berusaha memasok air, makanan, obat-obatan, jamban, pakaian, peralatan konstruksi, telepo dan berton-ton suplai bantuan lainnya. Palang Merah Internasional menyatakan hal itu sebagai salah satu tanggap bencana paling bersejarah selama 91 tahun terakhir.

republika

Tidak ada komentar

Leave a Reply