Dewan Syura Saudi Arabia yang di pimpinan oleh ketua Dewan Sheikh Dr Abdullah bin Muhammad bin Ibrahim Al-Sheikh telah menyetujui serta akan mempelajari pentingnya meningkatkan dan mengaktifkan bandara udara internasional di makkah Al-Mukarromah.
Menurut Sekretaris Jenderal Dewan Syura, Dr Mohammed bin Abdullah Al-Ghamdi dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan dengan Dewan syuro menyatakan pandangan dari Komite Transportasi, Komunikasi dan Teknologi Informasi meyatakan bahwa telah disetujui oleh mayoritas anggota dewan untuk menyediakan dana yang diperlukan sebagai pengembangan infrastruktur bandar udara serta peralatan yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan teknologi terbaru.
Adapun fasilitas antara domestic dan internasional akan di design sedemian rupa. Hasil keputusan yang di keluarkan anggota dewan untuk memenuhi pelayanan kebutuhan bandara internasional.
Daerah masing-masing berada pada jarak 20 kilometer di sebelah barat, dan 3 mil sebelah utara Mekkah, 22 km di selatan, dan sekitar 30 km di sebelah timur Masjidil haram. Sedangkan mengenai pendanaa proyek bandara sepenuhnya ditanggung oleh Pemerintah.
Transportasi
Abdullah Rehaimi, presiden umum badan otoritas penerbangan sipil Arab Saudi menyatakan, kontribusi dan misi badan tersebut adalah untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas udara di seluruh negara melalui keterlibatan sektor swasta. “Kami yakin bahwa dengan dukungan dari IFC, kami akan mendapat struktur kemitraan yang menarik untuk Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz,” ujarnya.
Selain Bandara Muhammad bin Abdul Aziz, pemerintah Saudi juga akan memperluas Bandara Taif (wilayah Mekah) dalam waktu dekat menjadi bandara internasional.
Bandara ini nantinya akan menjadi bandara pendukung Bandara Internasional King Abdul Aziz di Jeddah dan Bandara Internasional Pangeran Muhamamd bin Abdul Aziz di Madinah dalam penerbangan jemaah haji dan umrah. Selama ini bandara Thaif baru menjadi bandara domestik haji dan umrah untuk jamaah haji asal Kerajaan Arab Saudi.
Proyek infrastruktur lainnya yang sedang dikerjakan Pemerintah Saudi adalah pembangunan jalur kereta api Jeddah-Makkah-Madinah. Menteri Perhubungan dan Transportasi Kerajaan Arab Saudi, Dr Jabbarah Ash-Sharaysiri, menyatakan pembangunan jalur kereta api untuk Jeddah-Makkah-Madinah sudah sangat siap dan sudah disepakati Majelis Anggaran Kerajaan Arab Saudi. Demikian seperti dijelaskan Jabbarah kepada harian Al-Watan (Arab Saudi) beberapa waktu lalu.
Jalur kereta api ini penting untuk memecahkan masalah transportasi di negara penghasil minyak ini. “Jika menggunakan kereta api, maka Makkah-Jeddah hanya akan ditempuh dalam waktu setengah jam. Sedangkan Madinah-Makkah atau Madinah-Jeddah akan ditempuh dalam waktu dua jam,” kata Jabbarah.
Selain trayek tersebut, juga akan dibangun jalur monorail dan kereta api untuk Makkah-Mina-Muzdalifah-Arafah. Anggaran yang disiapkan untuk proyek ini sekitar 6,78 miliar riyal. Kecepatan kereta api mencapai 300 kilometer per jam.
Jabbarah juga mengungkapkan, jalur kereta api akan dibangun pula membelah wilayah Kerajaan Arab Saudi dari selatan ke utara. Dari Pelabuhan Islam di Jeddah mencapai Riyadh hingga pelabuhan Raja Abdul Azizi di Dammam, Teluk Arab yang jaraknya mencapai sekitar 950 kilometer.
Pembangunan berbagai proyek infrastruktur yang dilakukan Pemerintah Saudi ini membuktikan bahwa mereka sangat serius dalam menangani ibadah haji yang melibatkan jutaan umat Islam dari seluruh penjuru dunia. Jika proyek-proyek tersebut telah selesai dibangun, maka akan sangat membantu kelancaran pelaksanaan ibadah haji.
Dengan kereta api, Makkah-Jeddah cukup setengah jam, Makkah-Madinah dan Jeddah-Madinah, dua jam.
sabili
Tidak ada komentar