Inna Lillah, Pendiri Al-Qossam Dibunuh Israel
Abul Ezz
Jumat, 29 Januari 2010

Hamas menuding agen-agen intelejen Israel sebagai pelaku pembunuhan terhadap komandan militer Hamas, Mahmoud al-Mabhouh. Di kemiliteran Hamas, Al-Mabhouh, 50 tahun termasuk komandan senior dan salah satu pendiri Brigade Izzudin Al-Qasam, sayap militer Hamas.
Al-Mabhouh ditemukan tewas di Dubai pada tanggal 20 Januari kemarin. Menurut anggota biro politik Hamas di Suriah Izzat Al-Rishq, petingga Hamas itu tiba-tiba saja meninggal dunia sehari setelah ia tiba di Dubai.
"Saya tidak bisa mengungkapkan penyebab kematiannya. Kami sedang bekerja bersama otoritas berwenang di Uni Ermirat Arab untuk menyelidiki kematian Al-Mabhouh.
Dalam pernyataannya Hamas mengatakan bahwa Al-Mabhouh "gugur sebagai syahid dalam kondisi yang mencurigakan" bahwa kematiannya bukan kematian biasa. Namun Hamas tidak menyebutkan secara detil kondisi-kondisi yang mencurigakan itu dan hanya menegaskan bahwa "Hamas akan membalas kejahatan Zionis pada waktu yang tepat."
Al-Mabhouh selama ini tinggal di Suriah. Pihak Israel menuding tokoh Hamas itu terlibat dalam penculikan dan pembunuhan terhadap dua tentara Israel pada tahun 1989. Israel belum memberikan komentar atas tudingan Hamas terkait kematian komandan seniornya itu.
Komandan al-Syahid, Mahmud Mabhuh adalah pendiri brigade Izzuddin Al-Qossam, sayap militer gerakan Hamas. Ia pernah menawan dua serdadu Zionis, Elan Sa’dun dan Evi Saportz untuk ditukar dengan tawanan Palestina. Ia pun mempunyai peran besar dalam mendukung perlawanan dan mujahidin.
Mahmud Mahbuh dilahirkan pada tanggal 14 Februari 1960 di sebuah rumah sederhana. Ia menyelesaikan SD & SMP di sekolah-sekolah perkemahan, dan kemudian dia menyelesaikan sekolah menengah atas. Mahmud sendiri merupakan anak yang terbaik di antara saudara-saudaranya yang lain. Selain itu Mahmud juga ikut membantu ayahnya dalam tugas-tugas rumah karena kesulitan ekonomi.
Mahmud sangat hobi berolahraga "body building", Mahmud memiliki 14 saudara laki-laki dan dua saudara perempuan dan ia merupakan anak kelima. Ia menikah pada tahun 1983, dan memiliki 4 orang putra dan 3 orang putri. Pada tahun 1986, dirinya sempat dipenjara oleh zionis Israel selama 1 tahun di penjara As-Saraya.
Mahmud sangat aktif dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakatan di daerahnya, dirinya selalu berpartisipasi dalam aksi unjuk rasa yang diselenggarakan oleh Hamas, sehingga kemudian ia bergabung dengan gerakan perlawanan Islam Hamas.
Mahmud bergabung dengan gerakan Hamas pada tahun 1978 (yang pada waktu itu belum secara resmi menjadi sebuah organisasi perlawan).
Entitas Zionis menahannya pada tanggal 11 Mei 1989. Entitas Zionis menuduh Mahmud telah menculik dua tentara Israel dari Gaza selama Intifadah pertama. Pada tahun 1990, pengadilan zionis memerintahkan tentara Zionis untuk menghancurkan rumahnya. Mahmud sempat menjadi buronan Zionis, sehingga setelah dua bulan, ia memutuskan untuk hijrah ke Mesir.
Melihat komitmen keislaman dan perjuangannya, Brigade Izzuddin Al-Qassam menerima permintaan dirinya untuk menjadi salah satu anggota sayap militer gerakan perlawanan Hamas.
Selama bergabung dalam brigade Al-Qassam, Mahmud telah banyak menorehkan catatan prestasi diantaranya adalah:
1. Dia berpartisipasi dalam melindungi kamp dari pasukan Zionis.
2. Dia berpartisipasi dalam mengacaukan pasukan Zionis.
3. Ia ikut serta dalam menjaga kamp dari serangan Pasukan Khusus Zionis .
Brigade Al-Qassam sangat berduka cita atas syahidnya (insyaAllah) sang mujahid, dan kembali menegaskan bahwa mereka akan tetap berkomitmen dan bertekad untuk melanjutkan perjuangan melawan tentara pendudukan zionis Israel

Hamas menuding agen-agen intelejen Israel sebagai pelaku pembunuhan terhadap komandan militer Hamas, Mahmoud al-Mabhouh. Di kemiliteran Hamas, Al-Mabhouh, 50 tahun termasuk komandan senior dan salah satu pendiri Brigade Izzudin Al-Qasam, sayap militer Hamas.
Al-Mabhouh ditemukan tewas di Dubai pada tanggal 20 Januari kemarin. Menurut anggota biro politik Hamas di Suriah Izzat Al-Rishq, petingga Hamas itu tiba-tiba saja meninggal dunia sehari setelah ia tiba di Dubai.
"Saya tidak bisa mengungkapkan penyebab kematiannya. Kami sedang bekerja bersama otoritas berwenang di Uni Ermirat Arab untuk menyelidiki kematian Al-Mabhouh.
Dalam pernyataannya Hamas mengatakan bahwa Al-Mabhouh "gugur sebagai syahid dalam kondisi yang mencurigakan" bahwa kematiannya bukan kematian biasa. Namun Hamas tidak menyebutkan secara detil kondisi-kondisi yang mencurigakan itu dan hanya menegaskan bahwa "Hamas akan membalas kejahatan Zionis pada waktu yang tepat."
Al-Mabhouh selama ini tinggal di Suriah. Pihak Israel menuding tokoh Hamas itu terlibat dalam penculikan dan pembunuhan terhadap dua tentara Israel pada tahun 1989. Israel belum memberikan komentar atas tudingan Hamas terkait kematian komandan seniornya itu.
Komandan al-Syahid, Mahmud Mabhuh adalah pendiri brigade Izzuddin Al-Qossam, sayap militer gerakan Hamas. Ia pernah menawan dua serdadu Zionis, Elan Sa’dun dan Evi Saportz untuk ditukar dengan tawanan Palestina. Ia pun mempunyai peran besar dalam mendukung perlawanan dan mujahidin.
Mahmud Mahbuh dilahirkan pada tanggal 14 Februari 1960 di sebuah rumah sederhana. Ia menyelesaikan SD & SMP di sekolah-sekolah perkemahan, dan kemudian dia menyelesaikan sekolah menengah atas. Mahmud sendiri merupakan anak yang terbaik di antara saudara-saudaranya yang lain. Selain itu Mahmud juga ikut membantu ayahnya dalam tugas-tugas rumah karena kesulitan ekonomi.
Mahmud sangat hobi berolahraga "body building", Mahmud memiliki 14 saudara laki-laki dan dua saudara perempuan dan ia merupakan anak kelima. Ia menikah pada tahun 1983, dan memiliki 4 orang putra dan 3 orang putri. Pada tahun 1986, dirinya sempat dipenjara oleh zionis Israel selama 1 tahun di penjara As-Saraya.
Mahmud sangat aktif dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakatan di daerahnya, dirinya selalu berpartisipasi dalam aksi unjuk rasa yang diselenggarakan oleh Hamas, sehingga kemudian ia bergabung dengan gerakan perlawanan Islam Hamas.
Mahmud bergabung dengan gerakan Hamas pada tahun 1978 (yang pada waktu itu belum secara resmi menjadi sebuah organisasi perlawan).
Entitas Zionis menahannya pada tanggal 11 Mei 1989. Entitas Zionis menuduh Mahmud telah menculik dua tentara Israel dari Gaza selama Intifadah pertama. Pada tahun 1990, pengadilan zionis memerintahkan tentara Zionis untuk menghancurkan rumahnya. Mahmud sempat menjadi buronan Zionis, sehingga setelah dua bulan, ia memutuskan untuk hijrah ke Mesir.
Melihat komitmen keislaman dan perjuangannya, Brigade Izzuddin Al-Qassam menerima permintaan dirinya untuk menjadi salah satu anggota sayap militer gerakan perlawanan Hamas.
Selama bergabung dalam brigade Al-Qassam, Mahmud telah banyak menorehkan catatan prestasi diantaranya adalah:
1. Dia berpartisipasi dalam melindungi kamp dari pasukan Zionis.
2. Dia berpartisipasi dalam mengacaukan pasukan Zionis.
3. Ia ikut serta dalam menjaga kamp dari serangan Pasukan Khusus Zionis .
Brigade Al-Qassam sangat berduka cita atas syahidnya (insyaAllah) sang mujahid, dan kembali menegaskan bahwa mereka akan tetap berkomitmen dan bertekad untuk melanjutkan perjuangan melawan tentara pendudukan zionis Israel
Tidak ada komentar