"Revolusi Bersenjata” Israel Hadapi Perlawanan
Abul Ezz
Jumat, 19 Februari 2010
Ahmad BanhasiKapal selam jenis Dolphin yang dilengkapi hulu ledak senjata nuklir.. Sistem pertahanan "Iron Dome" yang bisa melindungi satu batalion sebagai sistem anti-rudal jarak jauh dan pendek atau jarak menengah .. Sistem pertahanan dan serangan yang diarahkan oleh laser yang jituh menembak sasaran dengan ketepatan tinggi... transaksi perdagangan militer terbesar untuk pesawat tempur F-35 ... Manuver militer di Laut Meditrania.
Itulah sejumlah transaksi perdagangan militer yang diteken Israel tahun 209 dan senjata lainnya yang diprosuksi secara lokal. Anggaran militer tahun itu menjadi anggaran terbesar dalam dalam sejarah negara Israel atau yang layak disebut “revolusi persenjataan”. Sementara sejumlah pengamat menilai, ini indikasi jelas Israel siap menghadapi konfrontasi militer yang menentukan selama tahun 2010 ini.
Anggaran militer Israel tahun 2009 sebesar 319 milyar Shekel (15 milyar USD), terbesar sepanjang sejarah Israel. Ada penambahan 12,5 milyar Shekel dari tahun sebelumnya. Ini yang dinilai sebagian pengamat sebagai indikasi terbesar menjelang konfrontasi Israel dengan Hizbullah Libanon, atau dengan Hamas atau dengan Iran atau yang lebih dikenal sebagai “poros pelawan”.
Haaretz menyebut rencana persenjataan militer panglima Gabi Eshkanazi sebagai “revolusi” karena transaksi pembelian senjata dalam jumlah besar dalam angkatan darat.
Rencana lima tahunan “Tiffin” untuk membekali persenjataan darat Israel sebagai pelajaran dari perang Libanon II tahun 2006, pembekalan ratusan kendaraan lapis baja jenis "Stryker" buatan Amerika dan kendaraan lapis baja "Mirkvah" Israel dimana Israel memutuskan memproduksi terus "Model 4" darinya, dan akan membekali diri dengan kapal perang multi fungsi.
Senjata Bidikan Diagonal
Agresi ke Libanon tahun 2006 dan Gaza tahun 2008/2009 menjadi alasan Israel membeli sejumlah senjata dari berbagai jenis. Apalagi ini digunakan untuk perang urat syaraf, terutama jenis senjata “bidikan diagonal”, seperti yang ditegaskan laporan awal tahun dari lembaga Studi Keamanan Nasional Universitas Tel Aviv.
Disamping itu, persiapan Suriah dan Iran dengan senjata seperti rudal menjadi faktor Israel membeli senjata-senjata dalam jumlah besar dalam jangka setahun lalu, disamping mengembangkan sistem pertahanan rudal jarak dekat dan menengah.
Dolphin Nuklir
Israel membeli dua kapal selam jenis Dolphin dari Jerman dengan harga 1,9 milyar USD yang bisa dipasang senjata nuklir disamping tiga kapal pengkalan perang yang dimiliki Israel.
Selama tahun 2009 nilai eksport Jerman ke Israel mencapai 25 juta Euro, disamping eksport senjata ke negara-negara Timur Tengah yang meningkat.
Soal produksi senjata dan sistem pertahanan militer lokal Israel, selama tahun kemarin (pada Maret), Militer Israel sedang finishing sistem pertahanan “Iron Dome”. Sebagiannya buatan lokal dan sebagiannya lagi dikembangkan melalui kerjasama dengan Amerika. Tujuannya adalah menjaga permukiman yahudi dan desa-desa Israel dari serangan roket Hamas.
Pengembangan Sistem Pertahanan
Di sisi lain, Badan Pengembangan Senjata Israel Rafael, perusahaan terbesar dalam produksi senjata negara Israel selama tahun ini melakukan pengembangan dan produksi dalam jumlah besar.
Perusahaan ini mengumumkan pada 30 November lalu bahwa mereka sudah merampungkan produksi jenis senjata baru dari sistem pertahanan terbatas yang disebut NLOS. Alat ini dikendalikan oleh laser sehingga lebih tepat dalam targetnya yang bisa digunakan untuk bertahan dan menyerang.
Rafael juga menegaskan, mereka sudah mengembangkan kendaraan baja yang disebut HMT yang bisa bertahan di tengah serangan roket dan bom apapun. Mereka juga mengembangkan senjata sistem listrik dan cahaya yang lebih canggih serta sejumlah sistem pertahanan yang digunakan dalam perang elektronik. Disamping itu Israel juga mengembangkan pesawat tanpa awak dan sistem pertahanan suara dan teknologi satelit.
Selain itu perusahaan Israel ini pada 11 Juni tahun lalu mendesain sistem mata-mata udara yang baru dengan nama Recce Lite yang bisa dipasang di pesawat tempur yang dibekali dengan sinar inframerah yang sangat akurat.
Transaksi Jual Beli Pesawat dan Manuver Paling Besar
Pada 2010 ini Israel akan membeli pesawat jenis F-35 dalam jumlah besar yang nilai sekitar 7,5 – 9,75 milyar USD.
Israel meminta kepada Amerika untuk dibekali 75 pesawat tempur jenis F-35 yang harga persatunya adalah 130 juta USD. Ia berharap harganya turun hingga 100 juta USD. Sehingga nilainya hanya 7,5 milyar USD.
Selain itu, tahun ini Israel menggelar manuver militer internal paling besar dalam sejarahnya. Israel khawatir akan mendapat serangan dari Iran, Suriah, Hizbullah atau Hamas. Manuver terbesar digelar Israel di laut Meditrania yang diikuti Amerika yang disebut dengan Cobra Shijar Arar pada 21 Oktober lalu. Di bulan yang sama manuver juga diikuti oleh NATO di tempat yang sama. (bn-bsyr)
infopalestina
Ahmad BanhasiKapal selam jenis Dolphin yang dilengkapi hulu ledak senjata nuklir.. Sistem pertahanan "Iron Dome" yang bisa melindungi satu batalion sebagai sistem anti-rudal jarak jauh dan pendek atau jarak menengah .. Sistem pertahanan dan serangan yang diarahkan oleh laser yang jituh menembak sasaran dengan ketepatan tinggi... transaksi perdagangan militer terbesar untuk pesawat tempur F-35 ... Manuver militer di Laut Meditrania.
Itulah sejumlah transaksi perdagangan militer yang diteken Israel tahun 209 dan senjata lainnya yang diprosuksi secara lokal. Anggaran militer tahun itu menjadi anggaran terbesar dalam dalam sejarah negara Israel atau yang layak disebut “revolusi persenjataan”. Sementara sejumlah pengamat menilai, ini indikasi jelas Israel siap menghadapi konfrontasi militer yang menentukan selama tahun 2010 ini.
Anggaran militer Israel tahun 2009 sebesar 319 milyar Shekel (15 milyar USD), terbesar sepanjang sejarah Israel. Ada penambahan 12,5 milyar Shekel dari tahun sebelumnya. Ini yang dinilai sebagian pengamat sebagai indikasi terbesar menjelang konfrontasi Israel dengan Hizbullah Libanon, atau dengan Hamas atau dengan Iran atau yang lebih dikenal sebagai “poros pelawan”.
Haaretz menyebut rencana persenjataan militer panglima Gabi Eshkanazi sebagai “revolusi” karena transaksi pembelian senjata dalam jumlah besar dalam angkatan darat.
Rencana lima tahunan “Tiffin” untuk membekali persenjataan darat Israel sebagai pelajaran dari perang Libanon II tahun 2006, pembekalan ratusan kendaraan lapis baja jenis "Stryker" buatan Amerika dan kendaraan lapis baja "Mirkvah" Israel dimana Israel memutuskan memproduksi terus "Model 4" darinya, dan akan membekali diri dengan kapal perang multi fungsi.
Senjata Bidikan Diagonal
Agresi ke Libanon tahun 2006 dan Gaza tahun 2008/2009 menjadi alasan Israel membeli sejumlah senjata dari berbagai jenis. Apalagi ini digunakan untuk perang urat syaraf, terutama jenis senjata “bidikan diagonal”, seperti yang ditegaskan laporan awal tahun dari lembaga Studi Keamanan Nasional Universitas Tel Aviv.
Disamping itu, persiapan Suriah dan Iran dengan senjata seperti rudal menjadi faktor Israel membeli senjata-senjata dalam jumlah besar dalam jangka setahun lalu, disamping mengembangkan sistem pertahanan rudal jarak dekat dan menengah.
Dolphin Nuklir
Israel membeli dua kapal selam jenis Dolphin dari Jerman dengan harga 1,9 milyar USD yang bisa dipasang senjata nuklir disamping tiga kapal pengkalan perang yang dimiliki Israel.
Selama tahun 2009 nilai eksport Jerman ke Israel mencapai 25 juta Euro, disamping eksport senjata ke negara-negara Timur Tengah yang meningkat.
Soal produksi senjata dan sistem pertahanan militer lokal Israel, selama tahun kemarin (pada Maret), Militer Israel sedang finishing sistem pertahanan “Iron Dome”. Sebagiannya buatan lokal dan sebagiannya lagi dikembangkan melalui kerjasama dengan Amerika. Tujuannya adalah menjaga permukiman yahudi dan desa-desa Israel dari serangan roket Hamas.
Pengembangan Sistem Pertahanan
Di sisi lain, Badan Pengembangan Senjata Israel Rafael, perusahaan terbesar dalam produksi senjata negara Israel selama tahun ini melakukan pengembangan dan produksi dalam jumlah besar.
Perusahaan ini mengumumkan pada 30 November lalu bahwa mereka sudah merampungkan produksi jenis senjata baru dari sistem pertahanan terbatas yang disebut NLOS. Alat ini dikendalikan oleh laser sehingga lebih tepat dalam targetnya yang bisa digunakan untuk bertahan dan menyerang.
Rafael juga menegaskan, mereka sudah mengembangkan kendaraan baja yang disebut HMT yang bisa bertahan di tengah serangan roket dan bom apapun. Mereka juga mengembangkan senjata sistem listrik dan cahaya yang lebih canggih serta sejumlah sistem pertahanan yang digunakan dalam perang elektronik. Disamping itu Israel juga mengembangkan pesawat tanpa awak dan sistem pertahanan suara dan teknologi satelit.
Selain itu perusahaan Israel ini pada 11 Juni tahun lalu mendesain sistem mata-mata udara yang baru dengan nama Recce Lite yang bisa dipasang di pesawat tempur yang dibekali dengan sinar inframerah yang sangat akurat.
Transaksi Jual Beli Pesawat dan Manuver Paling Besar
Pada 2010 ini Israel akan membeli pesawat jenis F-35 dalam jumlah besar yang nilai sekitar 7,5 – 9,75 milyar USD.
Israel meminta kepada Amerika untuk dibekali 75 pesawat tempur jenis F-35 yang harga persatunya adalah 130 juta USD. Ia berharap harganya turun hingga 100 juta USD. Sehingga nilainya hanya 7,5 milyar USD.
Selain itu, tahun ini Israel menggelar manuver militer internal paling besar dalam sejarahnya. Israel khawatir akan mendapat serangan dari Iran, Suriah, Hizbullah atau Hamas. Manuver terbesar digelar Israel di laut Meditrania yang diikuti Amerika yang disebut dengan Cobra Shijar Arar pada 21 Oktober lalu. Di bulan yang sama manuver juga diikuti oleh NATO di tempat yang sama. (bn-bsyr)
infopalestina
Tidak ada komentar