Muslim Style

Tips & Trik

Analisana

Palestina

Beritana

Fiqhuna

Tarikhuna

Haditsuna

Aqidatuna

Random Post

Test Footer

Culture

Permainan Kata-kata “Penyimpanan Senjata Amerika di Israel”

Ibrahim al-Absi

Percuma kita berharap Amerika bisa bersikap adil meski hanya sekali saja terhadap masalah kebangsaan kita terutama masalah Palestina. Percuma kita berharap dari negara demokrasi terbesar yang menganggap dirinya bertanggungjawab terhadap keamanan dan perdamaian dunia untuk bersikap tidak berpihak dalam masalah konflik kita dengan Israel. Amerika lebih tahu tingkat keberutalan Israel terhadpa bangsa Arab dibanding kita.

Kita dibuai oleh sanjungan politik presiden Obama ketika meminta Israel membekukan permukiman dan mengakui kedlaliman atas bangsa Palestina dan menyatakan pentingnya menghentikan kedlaliman ini melalui penarikan Israel dari wilayah jajahan dan memberikan hak negara merdeka kepada bangsa Palestina. Namun sanjungan Obama untuk kita itu buyar seperti terhempas angin. Sebab ia diserang dan dikritik habis oleh kelompok konservatif baru yang disebut “sahabat Israel” di Kongres Amerika. Bahkan Obama dituding anti-semit karena berasal dari keturunan Islam. Akhirnya Obama hanya terbengong. Tuntutan sebelumnya kepada Israel menjadi batal. Presiden Amerika dituntut komitmen menjaga dan membela Israel apapun kedlaliman yang digelar Israel terhadap bangsa Palestina.

Barang kali sambaran petir baru buat kita adalah ketika media massa, terutama yang dilansir Jerusalem Post Israel Kamis, (7/2) adalah pengumuman Kementerian Pertahanan Amerika Pentagon bahwa Washington akan menyimpan senjata Amerika yang ada di Irak setelah pasukan AS ditarik tahun depan “di Israel”. Senjata Amerika bukan saja senjata personal atau senjata biasa atau karena sisa. Namun senjata itu adalah senjata modern dan sangat canggih. Seperti sistem rudal, peluncur rudal berat, tank baja, disamping sistem persenjataan udara yang paling canggih milik Amrik.

Sebenarnya istilah “penyimpanan” hanyalah permainan orang-orang bodoh. Yang benar, Amerika memberikan senjata itu kepada sekutu strateginya; Israel. Sehingga Israel bisa menggunakannya dalam perang melawan Arab seperti yang pernah terjadi di perang 1973, atau pada saat agresi Israel ke Libanon tahun 2006, dan seperti yang sering terjadi berkali-kali dan ratusan kali.

Jadi tidak ad perubahan dalam politik Amerika mendukung bongkoan tanpa batas kepada Israel; politik yang hanya menekan bangsa Arab. Bahkan berlanjutnya politik Amrik ini, mendorong Israel menolak perdamaian dengan konpensasi perdamaian serupa, bukan konpensasi Israel mengembalikan tanah. Yang memiliki senjata mematikan dan canggih seperti Israel tidak ada yang bisa memaksanya menarik diri dari wilayah Palestina dan Arab yang dijajahnya selama ia menjadi penguasa perang dan selama Amerika membekalinya dengan senjata dengan permainan kata-kata “menyimpan senjata Amerika di Israel”. (bn-bsyr)

*Kolumnis Jordania

Tidak ada komentar

Leave a Reply