Produk Israel Diboikot di Tepi Barat
Abul Ezz
Rabu, 09 Desember 2009

RAMALLAH--Pemerintah Palestina mengumumkan gerakan boikot terhadap produk Israel yang dibuat dan beredar di permukiman Tepi Barat, Selasa (8/12). Sedikitnya disita barang senilai satu juta dolar Amerika Serikat dari berbagai toko dan perusahaan di sana. Di Tepi Barat, lebih mudah menemukan produk buatan Israel daripada buatan lokal karena banyak industri negara Zionis itu yang berlokasi di lahan yang diduduki sejak 1967.
Seruan boikot terhadap produk Israel telah lama digaungkan Pemerintah Palestina, hanya pelaksanaannya kerap menemui hambatan karena minimnya alternatif subtitusi lokal di kawasan Tepi Barat. Gerakan penyitaan produk Israel menandai upaya paling serius pemerintah setempat dalam menyerukan boikot. "Menggunakan produk Israel adalah tindakan salah, baik secara kenegaraan, ekonomi, maupun politik. Stop penggunaan produk mereka sekarang juga," kata Menteri Ekonomi Hassan Abu Libdeh.
Selain sitaan senilai satu juta dolar AS, pemerintah Palestina juga telah menyita barang senilai 66 ribu dolar AS pada Senin lalu. Makanan kaleng, jus, dan kosmetik masuk daftar produk yang harus disita. Gerakan boikot ini memang melanggar perjanjian damai Palestina dan Israel, namun masyarakat internasional sepakat bahwa pendudukan Israel di Tepi Barat adalah ilegal.
Juru Bicara Menteri Luar Negeri Israel, Yigal Palmor mengatakan boikot adalah gerakan kontraproduktif. "Saya tidak berpikir boikot akan membantu mereka mencapai tujuan politik apapun," katanya. ap/c15/ahi

RAMALLAH--Pemerintah Palestina mengumumkan gerakan boikot terhadap produk Israel yang dibuat dan beredar di permukiman Tepi Barat, Selasa (8/12). Sedikitnya disita barang senilai satu juta dolar Amerika Serikat dari berbagai toko dan perusahaan di sana. Di Tepi Barat, lebih mudah menemukan produk buatan Israel daripada buatan lokal karena banyak industri negara Zionis itu yang berlokasi di lahan yang diduduki sejak 1967.
Seruan boikot terhadap produk Israel telah lama digaungkan Pemerintah Palestina, hanya pelaksanaannya kerap menemui hambatan karena minimnya alternatif subtitusi lokal di kawasan Tepi Barat. Gerakan penyitaan produk Israel menandai upaya paling serius pemerintah setempat dalam menyerukan boikot. "Menggunakan produk Israel adalah tindakan salah, baik secara kenegaraan, ekonomi, maupun politik. Stop penggunaan produk mereka sekarang juga," kata Menteri Ekonomi Hassan Abu Libdeh.
Selain sitaan senilai satu juta dolar AS, pemerintah Palestina juga telah menyita barang senilai 66 ribu dolar AS pada Senin lalu. Makanan kaleng, jus, dan kosmetik masuk daftar produk yang harus disita. Gerakan boikot ini memang melanggar perjanjian damai Palestina dan Israel, namun masyarakat internasional sepakat bahwa pendudukan Israel di Tepi Barat adalah ilegal.
Juru Bicara Menteri Luar Negeri Israel, Yigal Palmor mengatakan boikot adalah gerakan kontraproduktif. "Saya tidak berpikir boikot akan membantu mereka mencapai tujuan politik apapun," katanya. ap/c15/ahi
Tidak ada komentar